Simpleman's Avatar

Simpleman

@simpleman932503.bsky.social

Life is simple don't make it complicated

114 Followers  |  0 Following  |  34 Posts  |  Joined: 12.06.2024  |  1.4756

Latest posts by simpleman932503.bsky.social on Bluesky

lalu pada bagian paling ujung rumah ini, Lidya menemukan sebuah halaman belakang yg cukup besar, sayangnya waktu itu kondisi tempat ini dipenuhi dengan semak belukar dan beberapa pohon jambu biji yg terlihat sudah tidak terawat.

selain hal itu, tidak ada lagi yg bisa dilihat di rumah ini.

12.06.2024 13:37 β€” πŸ‘ 5    πŸ” 2    πŸ’¬ 0    πŸ“Œ 0

sejujurnya Lidya tidak mengerti sama sekali kenapa dua bagian di dalam ruangan itu dipisahkan oleh sebuah sekat tembok. karena hal seperti ini rasanya tidak lazim terutama ditahun 80-an.

12.06.2024 13:35 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 2    πŸ“Œ 0

Lidya kemudian berjalan menyusuri lorong, di sana dia menemukan bagian dari dapur dan kamar mandi yg seperti sengaja dipisahkan, terutama antara bilik toilet dengan bilik kamar mandi.

12.06.2024 13:35 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

dimana koridor antara kamar Yusuf dengan kamar kedua terlihat cukup panjang, seperti terpisah satu sama lain, namun waktu itu Lidya sedang tidak mau memikirkan kejanggalan tersebut. Lidya lebih ingin melihat semua ruangan yg ada di dalam rumah ini.

12.06.2024 13:32 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Selain kamar Yusuf, Lidya juga menemukan 2 kamar lain yg berada dibagian depan, tepat disamping ruang utama, dan satunya lagi berada dibagian paling ujung lorong.

anehnya tempat itu, entah kenapa tampak ganjil.

12.06.2024 13:30 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Rumah ini benar-benar tampak besar dengan langit-langit yg cukup tinggi untuk ukuran rumah pada umumnya sehingga tempat ini menjadi cenderung terasa sejuk. namun entah kenapa dibeberapa bagian di dalam rumah, Lidya cenderung merasa seperti ada yg mengawasinya.

12.06.2024 13:29 β€” πŸ‘ 3    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Yusuf Β pun segera berkata kalau di kamar itu nanti dia akan tidur.

dia pun segera memeindahkan semua barang-barang miliknya dari dalam mobil ke dalam sana.

Ditengah suasana riang Yusuf yg sudah mendapat kamar untuk dirinya sendiri, Lidya masih melihat apa yg ada di dalam rumah ini.

12.06.2024 13:28 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

kalau dipikir-pikir, sudah lama anak tengahnya itu menginginkan sebuah kamar untuk dirinya sendiri.

Kamar itu tepat berada dibalik sebuah tembok pemisah antara ruang tengah dengan lorong rumah.

12.06.2024 13:26 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

pak Idris yg melihat salah satu kegemaran anak gadisnya pun kemudian mengangguk pelan, beliau ikut senang kalau Lidya menemukan hal yg bisa membuatnya betah berada di rumah ini.

sementara Yusuf berteriak kegirangan dari tempat lain saat dia menemukan salah satu kamar yg cukup besar utk ditinggali.

12.06.2024 13:25 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

tampaknya benda itu masih layak untuk dipakai.

"piano iki oleh tetep ning kene gak pak?" (piano ini boleh tetep di sini gak pak?) tanya Lidya.

12.06.2024 13:24 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Lidya sempat terdiam sejenak mendengar kata pak Idris.

Ia kemudian membuka salah satu kain putih yg berada di tengah-tengah bagian ruang tamu, di sana Lidya menemukan sebuah piano dari kayu tua yg terlihat usang dan dipenuhi dengan debu, namun dari bagaimana Lidya mencoba menekan tuts piano,

12.06.2024 13:22 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

β€œsing apik digawe ae nduk, sing elek baru dibuak, yo" (yg bagus lebih baik kalau dipake sendiri, yg buruk baru kita buang saja, ya)

12.06.2024 13:20 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Lidya pun kemudian bertanya, β€œiki barang-barang e yo opo pak, arep digawe opo?” (ini barang barangnya gimana pak? mau kita apain?)

Pak Idris yg waktu itu sedang menarik salah satu kain yg menutupi lemari depan cermin pun berkata.

12.06.2024 13:19 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Waktu itu Lidya sedang mengamati kain-kain putih yg menutupi beberapa perabotan peninggalan penghuni sebelumnya, dalam hati kecilnya dia bertanya-tanya, apa yg membuat penghuni sebelumnya meninggalkan barang-barang ini, padahal sebagian besar barang yg ada di sini masih layak untuk digunakan.

12.06.2024 13:16 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Bu Diyah hanya bisa menimang bocah itu sembari membatin di dalam hatinya, semoga saja, semua ini hanya firasat buruk dan akan segera berlalu seiring berjalannya waktu.

yg terpenting semoga rumah ini bukan lah penyebab utamanya.

12.06.2024 13:14 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Termasuk Khair, anak bungsu mereka yg masih bayi.

Sejak pertama kali mereka menginjakkan kaki di rumah ini, bocah itu tak kunjung berhenti menangis, membuat bu Diyah semakin merasa tidak nyaman.

12.06.2024 13:13 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

tapi bu Diyah tidak mau mengecilkan hati suaminya sehingga beliau lebih memilih untuk diam. bu Diyah tak enak hati kalau harus mengatakan jika rumah ini memiliki suasana yg berbeda, tidak seperti rumah pada umumnya.

Seperti ada sesuatu yg membuat beliau merasa tidak nyaman.

12.06.2024 13:11 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Mendengar itu, sebenarnya bu Diyah sudah sedikit menaruh curiga sama keputusan pak Idris. Karena rasanya tak mungkin kalau rumah sebesar ini bisa didapat dengan harga yg kelewat murah, kecuali ada sesuatu di dalamnya. apalagi ditengah masalah sulit seperti ini.

12.06.2024 13:10 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Pak Idris yg sejak tadi hanya diam akhirnya mengatakan. β€œiyo, aku oleh omah iki rego ngisor, dadi awak dewe isok hemat tabungan, sisane isok gawe usaha” (iya, aku dapat rumah ini dengan harga murah, jadi kita bisa menghemat tabungan, sisa duitnya bisa dipakai buat usaha)

12.06.2024 13:08 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

β€œmas, temenan kene bakal nang kene, temen sampean oleh omah iki teko sisa tabungane dewe” (mas, beneran kalau kita bakal tinggal di sini? gimana caranya kamu bisa dapat rumah kaya gini dengan duit sisa tabungan?) tanya bu Lidya lagi.

12.06.2024 13:06 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

β€œiki bekas omahe sopo yo mas, kok guede ngene” (ini bekas rumahnya siapa ya mas, kok rasanya besar sekali) tanya bu Lidya. Pak Idris awalnya hanya diam saja, ia lebih tertarik pada fakta kalau di rumah ini banyak perabotan yg ditinggalkan penghuni sebelumnya.

12.06.2024 13:06 β€” πŸ‘ 2    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

suara derit pintu kemudian terdengar, β€œkrieeek!!”.

baik pak Idris, Lidya, Yusuf, dan khair yg ada dipelukan bu Lidya, mulai berjalan masuk ke dalam rumah itu, mereka kemudian melihat seisi ruangan yg ada di dalamnya, aroma debu seketika tercium menandakan kalau rumah ini sudah lama tak dimasuki.

12.06.2024 10:46 β€” πŸ‘ 3    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

dari dalam saku pakaian berwarna biru telur asin yg pak Idris kenakan, beliau mengambil kunci tembaga berbentuk semanggi yg diberikan oleh seseorang yg menjual rumah ini kepadanya.

Dengan langkah kaki yakin pak Idris kemudian mulai membuka pintu, melihat apa yg ada di dalam rumah itu.

12.06.2024 10:45 β€” πŸ‘ 4    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Haha nantikan cerita-cerita berikutnya yg lebih lebih di sini.

12.06.2024 10:40 β€” πŸ‘ 1    πŸ” 0    πŸ’¬ 0    πŸ“Œ 0

apalagi dijaman itu.

yg jelas, rumah itu jauh dari permukiman penduduk desa. sepanjang mata memandang tak ada tetangga lain kecuali hanya hamparan tanah perkebunan tembakau yg ada disepanjang jalan.

12.06.2024 10:40 β€” πŸ‘ 3    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Pak Idris yg pertama manaiki anak tangga, kalau diperhatikan dengan seksama, tampaknya rumah itu dulu dimiliki oleh orang yg kaya. hal ini terlihat dari gaya desain dan luas halaman rumah yg kalau dipikir-pikir hanya bisa dimiliki oleh orang yg berduit saja.

12.06.2024 10:37 β€” πŸ‘ 3    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

β€œgede yo pak omah e” (besar juga ya pak rumahnya) ujar si anak tengah, Yusuf dengan mimik muka yg ceria.

Mobil kijang berwarna hijau tahun 90’an itu kemudian berhenti tepat di depan rumah itu. Rombongan keluarga pak Idris kemudian keluar, satu persatu dari dalam mobil.

12.06.2024 10:18 β€” πŸ‘ 3    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Pak Idris, bapak sekaligus kepala rumah tangga dikeluarga ini hanya bisa mengangguk pelan. sudut bibirnya tersenyum sembari memandang bangunan tua itu yg kelak akan menjadi rumah mereka.

12.06.2024 10:15 β€” πŸ‘ 3    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

Lidya yg pertama mengatakannya, ketika dia duduk di mobil yg tengah melaju mulai masuk ke-pekarangan rumah. β€œniki nggon e pak?” (ini tempatnya pak?) tanya Lidya sembari menunjukkan ekspresi terpukau sekaligus skeptis.

12.06.2024 10:12 β€” πŸ‘ 3    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0

sebuah pohon beringin tua dengan sulur-sulur yg menjuntai sampai menyentuh tanah. pohon itu terasa tumbuh dengan janggal karena berada tepat di depan halaman rumah itu seolah memberikan sensasi yg berbeda untuk setiap orang yg melihatnya.

12.06.2024 10:09 β€” πŸ‘ 4    πŸ” 0    πŸ’¬ 1    πŸ“Œ 0