yay.

RAGGGGHHHHH I FINALLY TOOK THE IELTS TEST!! Let's hope for the best dan libur panjang mau bikin bkeppppppp aoi dan haruichi

kelarin manga winbre malam ini biar bisa fokus belajar buat ielts hr sabtu

if only bluesky ada pinned option.

tell me anything! come on, don't be shy.. Ask yacchan anything on Retrospring

udah. segini dulu aja. maaf kalo cringe karena udh lama bgt ga bikin socmedfic huhuhu

yuk brainrot aoi sama haruichi denganku~
retrospring.net/yacchan

disuruh diem katanya.

you want to WHAT

serius.

mikirin apa sebenernya?

#kaguharu #aoichi few tweets socmedfic.

ceritanya aoi notice kalo haruichi lagi galau.

tell me anything! come on, don't be shy.. Ask yacchan anything on Retrospring

the end. for now. hehehe

lapak krisar atau apapun yang berbau kaguharu, aku siap menerima✨
retrospring.net/yacchan

"siap-siap, ya, haruichi. I won't go easy on you." respon aoi berusaha meleburkan perasaan aneh yang ia rasakan saat ini.

dan dengan kerlingan salah satu matanya, haruichi menimpali, "i will never ask you to do so, aoi. let's see what you've got!"

"aku? cute?"

tegun aoi dalam hati, berusaha menatap ke arah selain di mana haruichi berada.

tanpa aoi sadari, dan semoga haruichi tidak pula menyadari, bila daun telinga aoi kini memerah akan ucapan pria bersurai biru langit itu barusan.

selama ini, banyak mata yang menganggapnya tak lebih dari sebuah intimidasi. aoi tidak pernah menentang ataupun merasa tinggi akan pandangan orang lain.

tapi kali ini, aoi benar-benar tidak tahu harus bagaimana menanggapi seorang izumo haruichi.

"you're so cute, aoi." lanjut haruichi yang segera naik ke ranjang bagian atas, "yuk beberes, sebelum lanjut latihan!"

aoi hanya bisa terdiam, mematung, dan tak mengerti bagaimana harus memproses apa yang baru saja ia dengar.

yang bawah." sambung aoi yang sedikit berpaling dan menggaruk telinganya, "it might be quite inconvenient dan berisik kalo aku yang di atas."

tak disangka oleh haruichi, jika ia akan mendengar aoi mengucapkan kalimat terpanjang yang ia dengar darinya hari ini.

aoi sebagai dinding kuat yang tak mudah ditembus.

di benak haruichi yang terdalam, dirinya yakin jika aoi lega dengan keputusannya. dan tanpa mengharap ucapan apapun atas gestur sederhana nya barusan,

"thanks, haruichi. tadi sempat agak khawatir kalo kamu pengen ranjang

"is it okay, kalo aku pake ranjang yang atas?" celetuk haruichi seraya melirik pria di sampingnya.

haruichi mendengar hembusan napas berat keluar dari bibir aoi. tapi nampaknya gerakan haruichi tidak lebih cepat dari kemampuan aoi mengelola sikapnya.

haruichi tetap saja melihat

tapi haruichi menyadari jika di momen ini, harus ada salah satu yang membuat inisiasi—memberi arahan, atau yang pertama kali mengupayakan suatu saran untuk kebaikan mereka berdua.

tepat di depan pintu, haruichi dan aoi hanya menyaksikan keributan dengan santai. diam diantara keduanya lantas tidak menumbuhkan rasa canggung, justru ada rasa nyaman diantara satu sama lain yang tidak bisa dideskripsikan ke dalam suatu kata ataupun paragraf utuh.

melanjutkan obrolan, tapi keduanya tak mampu melewatkan agenda hari pertama sebagai kelompok pertahanan divisi tiga.

naas. sesaat setelah aoi membuka pintu kamar, keduanya dihadapkan oleh sikap kekanak-kanakan rekan kerjanya yang tengah berebut opsi ranjang yang tersedia.

perjalanan mereka terdistraksi oleh dua pemberhentian; aoi yang ingin membeli kopi, dan haruichi yang tidak bisa menolak kudapan manis.

terlepas dari itu semua, durasi obrolan mereka jauh dari kata cukup baik bagi aoi maupun haruichi. bibir mereka kelu, bimbang antara ingin

haruichi balik memandang aoi dalam, disusul dengan tawa kecil yang terselip di ujung bibirnya.

"ada yang lucu?" tanya aoi terheran.

haruichi menggeleng, lalu kembali menarik benang merah dari obrolan mereka yang sempat terputus.

jika biasanya haruichi akan merasa tersinggung dengan respon serupa, kali ini justru merasa ada ketenangan di sana. seakan mendengar ketukan tempo teratur diantara hiruk-pikuk petaka dan ekspektasi di sekitarnya.

rasanya seperti... ada keinginan untuk bertumpu pada tempo itu.

hingga kegelisahan haruichi yang ia lontarkan begitu saja, kepada seorang kaguragi aoi yang baru saja ia temui beberapa hari kebelakang.

"kamu aja yang berusaha ambil spot kedua, aku di sini tetep berusaha jadi yang pertama." jawab aoi tenang—dengan tatapan tajam ke arahnya.

ditengah gempur kenyataan jika dirinya mungkin saja takkan pernah bisa menandingi kikoru shinomiya, sudah wajar jika posisi nomor dua menjadi opsi paling realistis baginya.

langkah lambat keduanya dari aula utama menuju kamar asrama terisi oleh banyak topik. mulai dari strategi

bisa saja haruichi bergegas terlebih dulu, mendahului para anggota lain.

tapi pilihan haruichi jatuh pada aoi. sungguh, ia masih belum sepenuhnya mengerti mengapa hari itu ia mengikuti derap langkah stagnan aoi, pun menyadari jika akan tertinggal jauh oleh rekan barunya yg lain.

meski sang pewaris izumo tech bukanlah pribadi yang pemilih, namun kesenjangan gaya hidup tentu menjadi tantangan lain bagi haruichi selama berada di tachikawa base.

teringat betul kala pertama menginjakkan kakinya di asrama, dan hanya 1 ranjang tingkat tersisa untuknya dan aoi.

#kaguharu bunk bed.

seumur hidupnya, haruichi tidak perlu merasa bingung di mana ia harus tinggal dan memejam di penghujung malam.

tapi semua ini tidak berlaku setelah dirinya resmi bergabung dengan Divisi Tiga, tidak ketika ia harus berbagi ranjang tingkat dengan aoi.

very proud and attentive parents (2).

proud parents to our lil reno.